10. MEDITASI NAFAS
NAFAS MEDITASI
Bag. 10
" KELUAR DARI MEDITASI "
Proses
keluar dari kondisi meditatif sebenarnya sangatlah penting. Meskipun
demikian banyak orang tidak memperhatikan hal ini dan banyak guru tidak
mengajarkan karena mungkin dianggap tidak penting.
Keluar dari kondisi meditatif harus dilakukan secara perlahan dan penuh perhatian.
Saat duduk bermeditasi, mungkin anda mengerjakan metode selama satu jam.
Sebagian sahabat yang praktiknya sudah lebih bagus, bermeditasi dalam waktu yang lebih lama.
Perhatian udah sepenuhnya diletakkan pada pengerjaan metode
menyelaraskan pikiran. Bahkan mungkin sudah mencapai pikiran tunggal.
Saat keluar anda harus meletakkan metode, kemudian alihkan perhatian kembali ke tubuh.
#Awalnya kita perhatikan napas di ujung hidung, kemudian letakkan metode.
Alihkan perhatian anda dengan menyadari seluruh tubuh yang sedang duduk di sini dengan sangat jelas lalu ambil napas dalam.
Saat mengambil napas dalam, anda bisa bernapas sebanyak tiga kali.
Saat ini anda akan menyadari bahwa napas kita sudah lebih halus
sehingga perlu menggunakan sedikit tenaga untuk menarik napas masuk yang
dalam. Lalu perlahan hembuskan napas. Setelah mengambil napas dalam
sebanyak dua atau tiga kali, kita kembali ke napas normal seperti biasa.
Setelah kembali normal, kita mulai merasakan keberadaan tubuh karena perhatian sudah dialihkan kembali ke tubuh.
Anda membungkukkan badan atau bisa lakukan tehnik sujud syukur pada Tuhan, lalu mulailah gerakkan tubuh.
Relakskan bagian pundak. Relakskan bagian leher. Relakskan bagian
pinggang. Jika semua sudah relaks, relakskan tangan dengan mengosok
kedua telapak tangan, lalu lakukan pemijatan ke seluruh tubuh.
Langkah-langkah ini harus diikuti. Jadi, ketika hendak keluar dari
kondisi meditatif, gerakkan pikiran terlebih dahulu, lepaskan metode.
Letakkan perhatian pada seluruh tubuh, lalu tarik napas dalam sebanyak dua, tiga, atau empat kali.
Setelah napas kembali normal, mulailah menggerakkan tubuh, lalu
gosokkan kedua telapak tangan dan lakukan pemijatan ke seluruh tubuh.
Ini perlu dilakukan karena ketika kita duduk dengan sangat baik, energi
dalam tubuh akan mengalir. Ketika kita hendak keluar dari kondisi
meditatif, mungkin ada beberapa bagian tubuh yang aliran energinya tidak
sepenuhnya lancar. Energi itu tertahan di sana.
Oleh karena
itu, setelah keluar dari kondisi meditatif, kita harus melancarkan
keseluruhan chi di tubuh agar chi yang lebih halus, yang kita selaraskan
ketika meditasi duduk, semuanya lancar.
Dengan demikian, ketika
kembali ke napas normal, tubuh kita akan terasa sangat nyaman. Untuk
itu perlu pemijatan ini agar energi atau chi menjadi lancar.
Jika
terburu-buru keluar dari kondisi meditatif, maka pada bagian tubuh yang
peredaran chi nya tidak lancar, akan ada energi yang tertahan di sana
tidak bergerak karena anda tidak melegakannya dengan pemijatan. Saat
anda duduk kembali, bagian itu akan terasa tidak nyaman.
Terkadang ada orang yang menjadi tidak bisa tidur di malam hari.
Tidurnya tidak nyenyak. Tubuh terasa tidak leluasa. Seperti ada sesuatu
perasaan yang aneh sehingga bolak balik terus, tidak bisa tertidur. Ini
karena chi yang tertahan di situ.
Setelah terhambat, chi tersebut
bisa menjadi pengganggu. Saat anda bermeditasi, chi anda mengalir,
namun peredarannya tidak sepenuhnya lancar. Jadi, ketika keluar dari
kondisi meditatif, kita harus melancarkannya. Setelah dilancarkan, tidur
pun menjadi lebih nyenyak. Lalu ketika anda duduk lagi di sesi kedua,
anda bisa dengan sangat mudah menyelaraskan kembali.
Jadi ketika kita keluar dari kondisi meditatif, pemijatan keseluruhan tubuh harus dikerjakan.
#Demikian materi terahir ttg nafas meditasi yg dpt kami share untuk konsumsi publik
Tehnik" lanjutan scr aplikatif dapat anda ikuti di grup sanggar
sattvika meditasi pusat dengan syarat utama adalah sbg alumni program
kr9 full master
" selamat berlatih dg hati riang dan gembira, be happy & healthy ! "
By. Kyai Jamas Sanggar Sattvika Meditasi
Komentar
Posting Komentar