1. MEDITASI NAFAS
NAFAS MEDITASI
Bag.01
MENYADARI NAPAS
Ada beberapa guru yang mengajarkan bahwa setelah kita duduk, kita
segera mengamati napas. Akan tetapi, beberapa orang saat mencari napas,
tidak menemukan napas karena sensasi napas kadang agak halus. Oleh
karena tidak menemukannya, sebagian orang akhirnya mengendalikan napas.
Membuat napas ini kasar, kemudian ia bisa merasakan sensasi napas
tersebut.
Dalam berusaha untuk merasakan sensasi napas, ada juga
yang menghitung berapa lama ia menarik nafas, berapa lama menahan, dan
berapa lama mengeluarkannya.
Tujuannya adalah membuat perhatian
kita dengan ketat tertuju pada napas sehingga tidak memberi kesempatan
pikiran berkelana untuk muncul. Meskipun cara ini bisa digunakan, tetapi
jika pikiran kita masih terlalu kasar akan lebih alami dan lebih
efektif bila kita menggunakan obyek perhatian yang kasar.
Mengatur nafas sehingga nafas yang seharusnya halus ini tampak kasar
adalah memaksakan sesuatu yang tidak pada fungsinya. Seperti memukul
paku menggunakan gagangnya, bukan kepalanya.
Jika kita
mengendalikan napas, setelah duduk kadang anda merasakan dada menjadi
pengap seperti orang yang sesak napas. Jika dilanjutkan kepala bisa
menjadi tegang karena kita kekurangan oksigen.
Sebagian orang
saat bermeditasi dengan mengatur napas, ia menjadi tegang dan tidak bisa
berkembang. Oleh karena saat pikiran mulai fokus dan relaks, irama
nafas ini secara alami akan menjadi lembut.
Jika seseorang
mengatur nafas, metode yang digunakan seringkali malah membuat pikiran
tidak bisa relaks dan mengendap karena metode yang digunakan memang pada
dasarnya membuat nafas yang seharusnya lembut menjadi kasar.
Jadi sebagian orang malah bertahan pada sifatnya yang kasar karena ingin mempertahankan metode.
Jadi kita harus tahu, jika kita punya kondisi seperti ini maka kita
harus menyelaraskan metode dengan benar. Oleh karena metode ini baik,
tetapi cara penggunaan kita terhadap metodelah yang bermasalah.
Perhatian ke napas melalui relaksasi
Point yang penting dalam menggunakan metode adalah proses meditasi kita
harus berjalan natural, alamiah. Perhatian ke napas yang alamiah adalah
napas datang dengan sendirinya ke kesadaran kita, bukan kita yang
berusaha mendatangi napas. Kondisi ini bisa dicapai bila kita
menggunakan metode relaksasi untuk menyelaraskan napas kita.
Pertama-tama kita atur postur duduk kita dengan benar. Lalu setelah
duduk dengan postur benar, kita mulai merelakskan tubuh. Saat
merelakskan, kita melakukan relaksasi per bagian tubuh sesuai metode.
Setelah relaksasi per bagian di jalankan 2-3 kali (tiap orang punya
kebutuhan yang berbeda), anda merelakskan seluruh tubuh, menyadari
keseluruhan tubuh.
Mungkin anda akan menyadari bahwa batin belum
mampu untuk menyadari tubuh secara keseluruhan dengan jelas. Namun,
asalkan tetap melakukan relaksasi lalu menyadari setiap bagian tubuh,
bila postur tubuh sudah benar dan cukup tenang, secara alami anda akan
menyadari ada sedikit pergerakan kecil di tubuh kita. Gerakan yang halus
ini adalah pernapasan kita.
Dalam menyadari napas, sebagian
orang tidak langsung menyadari napas di ujung hidung. Setelah kita duduk
dengan baik, seluruh tubuh relaks, lalu membawa perhatian ke
keseluruhan tubuh, terkadang perhatian kita tertuju ke tubuh bagian dada
yang bergerak naik turun.
Ada juga yang menyadari kembang
kempisnya napas di bagian abdomen atau diafragma. Gerakan ini terjadi
karena paru-paru yang terisi udara mendesak sekat antara dada dan perut
sehingga perut bagian atas jadi bergerak. Kita akan merasakan napas di
bagian dada bila pernapasan kita lebih dangkal dan kita akan merasakan
di bagian perut bila pernapasannya lebih dalam.
Jika anda
menyadari dengan cara demikian, maka prosesnya terjadi dengan sangat
alamiah. Tidak dibutuhkan usaha untuk mencari napas. Napas dengan
sendirinya muncul dalam kesadaran anda. Saat itu, kondisi batin anda
sudah lebih jernih dan napas anda juga sangat natural. Setelah itu
perlahan-lahan, kita bawa perhatian ke ujung hidung.
Jadi sebelum
menggunakan metode napas ini, anda harus merelakskan tubuh terlebih
dulu. Setelah merelakskan bagian-bagian tubuh, kita mengamati
keseluruhan tubuh dan secara alami menyadari adanya napas.
Namun,
jika belum sampai pada kondisi relaks, kita sudah mengamati napas.
Dengan demikian ketika kita ingin menfokuskan perhatian pada napas,
perlu menggunakan usaha atau anda menjadi mengendalikan napas. Jika anda
mengendalikan napas atau memaksakan diri untuk memperhatikan napas kita
menjadi tegang.
Sedikit saja anda tegang di bagian tertentu,
bagian yang lainnya akan ikut tegang. Ada sebagian orang matanya menjadi
tertutup rapat dan tegang karena dia menggunakan usaha untuk
memperhatikan napas. Akhirnya bagian disekitar rongga mata menjadi
tegang.
Jika ada yang saat bermeditasi memperhatikan napas bagian
kepala akan menjadi tegang, setelah selesai sesi meditasi merasa sangat
capek, itu tanda bahwa penerapan metodenya tidak benar. Anda belum
relaks. Namun, jika kita sudah duduk dengan benar; melakukan relaksasi
dengan memindai tubuh dua-tiga kali; sesudahnya perhatikan keseluruhan
tubuh; lalu anda secara alami menyadari kembang-kempisnya perut;
kemudian fokuskan perhatian pada napas di sekitar ujung hidung; amati
napas, maka saat itu napas menjadi sangat alami, tubuh sangat relaks,
pikiran juga dengan sangat relaks berfokus pada pernapasan di ujung
hidung.
Anda sama sekali tidak memaksakan diri, sebaliknya
pikiran anda bisa fokus dengan alami. Kita pun sudah mulai dan terus
lanjut mengunakan metode ini untuk bisa berkonsentrasi.
Terus
melanjutkan penerapan metode ini sehingga metode tersebut menjadi
semakin bertenaga dan bisa terus diterapkan. Kita mempertahankan
perhatian terpusat di sana, lalu kita bisa menggunakan hitungan napas
untuk membantu mengamati keluar masuknya napas dengan jelas dan natural.
Jika saat memperhatikan napas, anda merasa kesulitan, pikiran anda lari
kesana kemari sehingga anda berkali-kali lupa pada nafas anda, itu
pertanda bahwa anda belum siap memperhatikan napas. Pikiran anda masih
kasar. Jika demikian, sebaiknya anda kembali ke relaksasi tubuh.
Jika relaksasi juga sulit dilakukan, anda bisa memperhatikan posisi
tubuh, jika memperhatikan posisi tubuh juga sulit dilakukan, anda bisa
melakukan meditasi jalan. Ini lebih baik ketimbang membuat napas menjadi
kasar dengan cara mengendalikan napas
Sumber : Google
by: kyai jamas
Komentar
Posting Komentar