CAKRA DAN JIWA
HUBUNGAN CAKRA DENGAN JIWA
Cakra berasal dari bahasa sansekerta yang berarti roda, karena memang
berbentuk seperti roda yang berputar ke kiri dan ke kanan. Secara umum
fungsi cakra adalah sebagai pintu keluar masuknya energi non fisik.
Sebenarnya cakra erat hubungannya dengan tubuh fisik terutama
organ-organ tubuh fisik yg terkait. Seberapa lancar energi keluar masuk
ke cakra juga akan mempengauruhi fungsi organ fisik yang terkait .
Di samping itu cakra –cakra yang utama dalam tubuh sangat terkait
dengan jiwa manusia, karena di dalam cakra tersebut tersimpan
sifat-sifat kecenderungan prilaku manusia.
Diyakini ada 365
titik cakra dalam tubuh manusia, tetapi jumlah titik cakra yang utama
(mayor) hanya ada tujuh. Yang tujuh ini sudah dianggap mewakili cakra
lain yang jumlahnya ratusan itu.
Adapun 7 cakra yang utama adalah:
1.Cakra Dasar
Letaknya di tulang ekor, dalam cakra dasar ini terdapat Jiwa Ammarah yaitu jiwa yang selalu berbuat dosa dan maksiat.
Allah telah berfirman dalam Al-qur’an :
وَمَا أُبَرِّئُ نَفْسِي ۚ إِنَّ النَّفْسَ لَأَمَّارَةٌ بِالسُّوءِ إِلَّا مَا رَحِمَ رَبِّي ۚ إِنَّ رَبِّي غَفُورٌ رَحِيمٌ
Dan aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan), karena sesungguhnya
nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi
rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha
Penyanyang. [Qs. Yusuf: 53 ]
Orang yang jiwanya Ammarah adalah manusia yang dikendalikan oleh hawa nafsunya:
أَرَأَيْتَ مَنِ اتَّخَذَ إِلَهَهُ هَوَاهُ أَفَأَنْتَ تَكُونُ عَلَيْهِ
وَكِيلا أَمْ تَحْسَبُ أَنَّ أَكْثَرَهُمْ يَسْمَعُونَ أَوْ يَعْقِلُونَ
إِنْ هُمْ إِلا كَالأنْعَامِ بَلْ هُمْ أَضَلُّ سَبِيلا
“Terangkanlah
kepadaku tentang orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai Tuhannya.
Maka apakah kamu dapat menjadi pemelihara atasnya?. Atau apakah kamu
mengira bahwa kebanyakan mereka itu mendengar atau memahami. mereka itu
tidak lain, hanyalah seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat
jalannya (dari binatang ternak itu).” (Surat Al-Furqon 43-44)
Makhluk apa yang lebih rendah derajatnya dari binatang ternak...? yaitu makhluk hidup yang tidak bernyawa.
Allâh Azza wa Jalla berfirman:
ثُمَّ قَسَتْ قُلُوبُكُمْ مِنْ بَعْدِ ذَٰلِكَ فَهِيَ كَالْحِجَارَةِ أَوْ أَشَدُّ قَسْوَةً
Kemudian setelah itu hati kalian menjadi keras seperti batu, bahkan lebih keras lagi [al-Baqarah/2:74]
وَقَالُوا أَإِذَا كُنَّا عِظَامًا وَرُفَاتًا أَإِنَّا لَمَبْعُوثُونَ
خَلْقًا جَدِيدًا قُلْ كُونُوا حِجَارَةً أَوْ حَدِيدًا أَوْ خَلْقًا
مِمَّا يَكْبُرُ فِي صُدُورِكُمْ
Dan mereka berkata: "Apakah bila
kami telah menjadi tulang belulang dan benda-benda yang hancur, apa
benar-benarkah kami akan dibangkitkan kembali sebagai makhluk yang
baru?" Katakanlah: "Jadilah kamu sekalian batu atau besi, atau suatu
makhluk dari makhluk yang tidak mungkin (hidup) menurut pikiranmu".
[al-Isro:49-51]
Adapun sifat-sifat Nafsu Ammaroh diantaranya:
1. Pelit (البخل ).
2. Dengki (الحسد).
3. Bodoh (الجهل).
4. Sombong (الكبر).
5. Marah ( الغضب ).
6. Sangat cinta dunia (الحرص).
7. Senang melakukan perkara jelek/hina (الشهوة).
Jika cakra dasar ini kita gempur dengan membaca dzikir
Allah..Allah..Allah 1000x maka semua sifat tujuh di atas akan terkikis
dan menjadi hilang dalam diri manusia. Sehingga hati menjadi lunak, hawa
nafsu mulai bisa dikalahkan.
2.Cakra Sex
Berada di daerah
pangkal kelamin yang berpengaruh pada vitalitas (kegiatan sex dan
reproduksi), dalam Cakra sex terdapat jiwa Aluwamah yaitu jiwa yang
mampu memutuskan mana yang baik dan mana yang buruk,ia menyadari bahwa
perbuatan melanggar perintah Allah itu dosa, akan tetapi kadang maksiat,
kadang taat, kadang taubat, jiwa yang sering berubah, jiwa yang masih
sering terombang-ambingkan antara ketaatan dan kemaksiatan. Allah
berfirman:
وَلا أُقْسِمُ بِالنَّفْسِ اللَّوَّامَةِ
Dan Aku bersumpah dengan jiwa yang amat menyesali (dirinya sendiri).
QS. Al-Qiyamah [75]:2)
Dalam jiwa ini juga terdapat jiwa-jiwa binatang yang sifatnya hanya
suka memenuhi hasrat sex dan kesenangan. Itulah sifat bahimiyah
(binatang) sebagaimana yang disebutkan daam al-Qur’an:
وَلَقَدْ
ذَرَأْنَا لِجَهَنَّمَ كَثِيرًا مِّنَ الْجِنِّ وَالإِنسِ لَهُمْ قُلُوبٌ
لاَّ يَفْقَهُونَ بِهَا وَلَهُمْ أَعْيُنٌ لاَّ يُبْصِرُونَ بِهَا وَلَهُمْ
آذَانٌ لاَّ يَسْمَعُونَ بِهَا أُوْلَئِكَ كَالأَنْعَامِ بَلْ
هُمْ
أَضَلُّ أُوْلَئِكَ هُمُ الْغَافِلُونَ
"Dan sesungguhnya Kami jadikan
untuk isi neraka Jahanam kebanyakan dari jin dan manusia, mereka
mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat
Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk
melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga
(tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka
itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka
itulah orang-orang yang lalai."(QS. Al-A’raaf: 179)
Adapun sifat-sifat Nafsu Aluwamah itu adalah:
1. Menyesal ( اللوم).
2. Mengikuti kesenangannya (sexual) (الهوي).
3. Menipu (المكر).
4. Menggunjing (الغيبة).
5. Riyak/pamer (الرياء).
6. Dholim/Aniaya (الظلم).
7. Lupa pada Allah (الغفلة).
8. Bohong(الكذب).
9. Ujub(membanggakan amalnya)( العجب).
Jika cakra sex ini kita gempur dengan membaca dzikir
Allah..Allah..Allah 1000x maka semua sifat tujuh negatif di atas dan
sifat- sifat binatang dn kecenderungan hawa nafsu sexnya (zina)akan
terkikis dan menjadi hilang dalam diri manusia.
3. Cakra Pusar
Letaknya di pusar, terhubung dengan Jiwa Mulhimah yaitu jiwa yang
diberi ilham atau bimbingan oleh Allah, karena dapat mengalahkan jiwa
Ammaroh dan jiwa Aluwamah.
Allah berfirman:
وَنَفْسٍ وَمَا سَوَّاهَا فَأَلْهَمَهَا فُجُورَهَا وَتَقْوَاهَا
Dan (demi) jiwa serta penyempurnannya (ciptaannya) maka Allah
mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya. (QS.
Al-Syams [91]:7-8)
Adapun sifat-sifat Nafsu Mulhimah itu banyak sekali, diantaranya :
1. Dermawan (السخاوة)
2. Qona’ah (القناعة).
3. Taubat (التوبة).
4. Tawadhu’ (التواضع).
5. Sabar (الصبر).
6. Mempertahankan (التحمل).
7. Lemah lembut(الحلم).
Jika cakra pusar ini dijadikan fokus dzikir dengan membaca dzikir
Allah..Allah..Allah 1000x maka semua semua sifat-sifat yang terpuji di
atas akan semakin mengembang dan sehingga prilakunya semakin berakhlakul
karimah jiwanya menjadi matang.
4.Cakra Jantung
Letaknya di
tengah dada, dalam cakra ini terdapat Jiwa Muthmainnah yaitu Jiwa
mutmainnah adalah jiwa yang sudah bisa mengendalikan semua sifat dan
nafsu-nafsu yang jelek, orang yang mempunyai jiwa akan mendapatkan
ketenangan dan kebahagian selalu, karena hatinya telah dipenuhi iman dan
cahaya dari Allah.
Allah berfirman:
يَا أَيَّتُهَا النَّفْسُ الْمُطْمَئِنَّةُ ارْجِعِي إِلَى رَبِّكِ رَاضِيَةً مَرْضِيَّةً
Hai Jiwa Mutmainnah (tenang), kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridoi-Nya. (Qs. Al-fajr [89]:27-28)
Jiwa Muthmainnah yang sudah mendapat cahaya dari Allah. Pemilik jiwa
ini mulai masuk awal dalam perjalanan menuju Allah, kedudukannya adalah
awal dari kesempurnaan.
Adapun sifa-sifat Nafsu Mutmainnah itu banyak sekali, diantaranya :
1. Memberi (الجود).
2. Tawakkal (التوكل).
3. Ibadah (العبادة).
4. berSyukur (الشكر).
5 Ridho (. الرضى).
6. Takut kepada Allah (خشية).
Jika cakra pusar ini dijadikan fokus dzikir dengan membaca dzikir
Allah..Allah..Allah 1000x maka semua semua sifat-sifat yang terpuji di
atas akan semakin menguat dan membesar bagi orangnya.
Jika
istiqomah dalam dzikirnya, maka hati nurani akan terbuka dan aktif,
sehingga suara dan bimbingan hati nurani akan membimbing kita dalam
segala hal.
5. Cakra Tenggorokan
Letaknya di tenggorokan, di
dalamnya terdapat Jiwa Rodhiyah yaitu jiwa kepasrahan total kepada
Allah, jiwa seorang muslim yang hakiki, jiwa yang sudah mantab dan yakin
serta benar-benar patuh pada Allah, ini adalah jiwa yang menerima dan
ridho terhadap kehendak Allah tunduk kepadanya.
Sebagaimana firman-Nya:
رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ ذَلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ
Allah meridoi mereka dan merekapun ridho kepada-Nya (QS. Al-Maidah [5]:199)
Adapun sifa-sifat Nafsu Rodhiyah itu banyak sekali, diantaranya :
1. Dzikir (الذكر).
2. Ikhlas (الاخلاص).
3. Menepati janji (الوفاء).
4. Waro’/ menjaga dari perkara syubhat (الورع ).
5. Zuhud (الزهد).
6. kemuliaan(الكرامات).
7. Rindu kepada Allah (العشق).
Jika cakra tenggorokan ini dijadikan fokus dzikir Allah..Allah...Allah
1000x, maka semua sifat-sifat yang terpuji di atas akan semakin besar
dan kuat terhadap jiwa, sehingga orangnya menjadi bijaksana.
Salah satu tandanya adalah prilakunya lemah lembut, sikap dan ucapannya sangat bijak.
6.Cakra Ajna
Letaknya di kening yaitu diantara dua alis, dalam cakra ini terdapat
Jiwa Mardhiyah yaitu jiwa yang diridhoi, jiwa yang dekat dengan sang
pencipta. Inilah tahapan ketika jiwa menerima keridhoan Allah dan hal
itu bersifat timbal balik. Jiwa secara utuh menjadi menyatu dengan
kehendak universal Allah. Dengan kehilangan kehendak dirinya sendiri
(kehendak manusia) maka jiwa berada dalam kedudukan sifat fana’ fillah,
lebur di dalam Allah.
Adapun sifat-sifat Nafsu Mardhiyyah itu banyak sekali, diantaranya :
1. Baik budi pekertinya (حسن الخلق ).
2. Belas kasih kepada semua makhluk (اللطف بالخلق).
3. Meninggalkan semua perkara selain Allah(ترك ما سوى الله ).
4. Taqorrub, mendekatkan diri kepada Allah(التقرب الى الله ).
5. Berfikir tentang keagungan Allah(التفكر فى عظمة الله).
6. Ridho dengan pembagian dari Allah(الرضى بما قسم الله ).
Jika cakra ajna di kening ini dijadikan fokus dzikir
Allah..Allah...Allah 1000x, maka semua sifat-sifat yang terpuji di atas
akan semakin besar dan kuat terhadap jiwa.
Effek lainya adalah
kita akan sering melihat dimensi-dimensi ghaib dan kerajaan langit
(malakutis samawat). Sesuai dengan tingkat spritua masing-masing.
7. Cakra Mahkota
Letaknya di kepala, dalam cakra ini terdapat Jiwa Kamilah yaitu jiwa
yang telah mencapai pencerahan atau kesempurnaan. Orang yang mencapai
derajat ini maka ia akan menjadi jiwa yang tersucikan atau Nafsu Kamilah
yaitu jiwa yang sempurna. Sebagaimana disebutkan dalam firman Allah
swt:
قَدْ أَفْلَحَ مَنْ زَكَّاهَا
Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang menyucikan jiwanya. (QS. Al-Syams[91]:9)
Jiwa yang sudah sampai pada kesempurnaanya dalam bentuk dan
karakteristiknya, ia meningkat dalam kesempurnaanya. Jiwa yang sudah
dianggap cakap untuk kembali kepada Tuhannya, pekerjaannya memberi
mamfaat kepada orang lain dan menyempurnakan amal shalihnya. Inilah jiwa
Insan Kamil, manusia sempurna kedudukanya adalah pada tingkat Tajalli
Asma serta sifat dan kondisinya Baqabillah, pergi kepada Tuhan, kembali
dari pada Tuhan kepada Tuhan, tidak ada tempat/media lain selain Tuhan,
Tiada memiliki ilmu melainkan Tuhan langsung pengendalinya, ia fana’
pada Tuhan.
Jika cakra mahkota di kepala ini dijadikan fokus
dzikir Allah..Allah...Allah 1000x, maka maka seluruh cahaya dan anerjr
akan menyebar ke seluruh tubuh. Inilah yang disebut dengan Sulthonul
Adzkar (Rajanya/pusatnya Dzikir) ketika dzikir fokus di kepala (ubun2)
maka secara otomatis dzikir itu akan menjalar ke seluruh tubuh dan
bercampur dengan darah dan tulang serta sumsum.
By : Cahaya Gusti
Komentar
Posting Komentar