REIKI & TASAWUF



REIKI & TASAWUF








Tasawuf
dan Reiki merupakan olah spritual yang keduanya mempunyai implikasi
positif bagi kualitas hidup manusia, baik secara fisik, psikis, maupun
spiritual.





Energi Reiki disediakan Allah di
alam semesta. Ia bisa diakses oleh siapa sajauntuk membersihkan dan
menyelaraskan tujuh lapis tubuh manusia ; tubuh fisik,psikis, atau
emosi, mental, intuisi, atma, cahaya (monade) maupun tubuh spiritual.
Hal yang sama juga menjadi perhatian dalam Tasawuf dengan upaya
Tazkiyyah Al Nafs (penyucian jiwa) melalui jalan takhalli (pembersihan
diri dari energi negatif) dan tahalli (pemurnian diri dengan energi
positif).





Reikidan Tasawuf merupakan dua tradisi,
yang di samping memiliki perbedaan-perbedaan historis dan
keterikatannya dengan tradisi agama tertentu juga memiliki
persamaan-persamaan . Perbedaan itu terletak pada pengembangan Reiki
yang tidak dikaitkan dengan praktik agama tertentu, sedangkan Tasawuf
terlahir dari rahim Islam dan menjadi bagian integral dari manifestasi
Islam. Tasawuf adalah spiritualisme Islam yang juga sering disebut
sufisme (paham orang-orang sufi).Praktisi Tasawuf disebut SUFI.



Adapun persamaan kerangka epistemologis antara praktik spiritual Tasawuf dan Reiki dapat dijelaskan sebagai berikut :



Pertama,
baik di dalam Tasawuf maupun Reiki,keduanya mengenal ritual awal yang
disebut inisiasi (attunement, ijazah).Seorang calon murid baru akan
menjadi murid dan praktis dapat menjalankan pola olah psiko-spiritual
setelah mendapat attunement (penyelarasan) oleh master Reiki.



Begitu
juga di dalam Tasawuf, identitas sebagai murid Thariqah baru dimiliki
setelah melakukan bai'at (sumpah setia) yang kemudian oleh master sufi
(syaikh, mursyidatau khalifah) seorang murid diberi wewenang dalam
bentuk ijazah untukmengikuti laku-laku spiritual.



Inisiasi
(attunement, ijazah) ini merupakanritual universal dalam seluruh
lembaga tarekat dan reiki. Inisiasi dimaksudkan untuk menyelaraskan
organ-organ ruhani calon murid agar dapat melakukan aktifitas dalam
tradisi spiritual yang akan dijalani.



Dengan demikian,
jelas bahwa secara epistemologis, ilmu dasar spiritual dalam Tasawuf dan
Reiki diperoleh melalui Transfer Energi "Langit" atau Energi Ilahiah,
yang hanya dapat dilakukan oleh seorang master Reiki (dalam tradisi
reiki) dan master sufi atau mursyid (dalam tradisi tasawuf) atas izin
AllahSWT. Selanjutnya, pengembangan teori spiritual di dapat melalui
pelajaran dan pengalaman individual.



Kedua,
persamaan yang dimiliki Tasawuf dan Reiki adalah sikap no mind atau
tawakkal sebagai sikap baku. Hanya dengan sikap no mind (pasrah kepada
prakarsa ilahi, tanpa menggunakan kekuatan pikiran) praktik Reiki dan
Tasawuf dapat dilakukan. Energi Reiki akan bekerja dengan kecerdasannya
secara otomatis sesuai niat praktisi tanpa perlu diatur oleh praktisi.



Ketiga,
konsep-konsep spiritualitas yang tinggi yang ditekankan dalam Tasawuf
dan Reiki adalah menuju kesadaran ruhaniyyah, yaitu kesadaran bahwa
manusia tidak sekedar makhlukfisik-jasmaniah. Kesadaran ini begitu
penting untuk peningkatan kualitas spiritual manusia. Karena itulah maka
keduanya memiliki pola-pola ritual khusus seperti dzikir dan meditasi
(muraqobah) untuk meningkatkan kesehatan, keselarasan dan keseimbangan
dalam arti luas.



Keduanya memiliki paradigma dasar
bahwa penting bagi manusia untuk menarik energi ilahi untuk membersihkan
diri (self healing) dengan cara pembersihan tubuh dari segala bentuk
energi negatif (takhalli) dan menghias diri dengan energi
positif(tahalli). Tasawuf dan Reiki memiliki basis psikologis yang sama,
yaitu upaya untuk mengakses energi Allah SWT, yang disebut energi ilahi
(reiki) atau didalam Tasawuf disebut Nur Muhammad dan menyalurkannya
untuk penempaan bathin.Hal ini dimaksudkan untuk perluasan kesadaran
menuju kesadaran yang lebih tinggi dari sekedar kesadaran sebagai
makhluk fisik.



Keduanya memiliki tujuan eksistensial
yang sama, yaitu meneguhkan manusia sebagai makhluk dwi tunggal. Tasawuf
merupakan olah spiritual untuk pembersihan diri menuju kesucian sebagai
prasyarat pendekatan kepada Allah SWT. Hal yang sama juga merupakan
tradisi baku Reiki yang ditujukan untuk pembersihan diri dari berbagai
bentuk energi negatif (penyakit fisik, psikis, dan energi negatif
yangmenghambat spiritualitas) .



Pembersihan diri dari
energi negatif dalam bentuk apa pun dan peningkatan spiritualis adalah
tujuan dari Tasawuf dan Reiki. Munculnya kemampuan luar biasa yang
dimiliki oleh sebagian praktisi Tasawuf maupun Reiki juga menjadi
persoalan inheren dalam tradisi keduanya.



Pencerahan
Ruhaniyyah hanya didapatkand engan evolusi spiritual, yaitu peningkatan
spiritualitas dari maqom kehidupan yang berorientasi jasmaniah menuju
kehidupan yang berorientasi Ruhaniyah Ilahiah.





Allah(Pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi. Cahayadi atas cahaya
(berlapis-lapis), Allah membimbing kepada cahaya-Nya siapa yang dia
kehendaki, dan llah memperbuat perumpamaan-perumpamaan bagi manusia,
dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.(QS. An Nuur, ayat 35)



(Disarikan Oleh Kyai Jamas dari Buku Mukjizat Tasawuf Reiki, karya Syamsul Bakri)





Komentar

Postingan populer dari blog ini

CAHAYA DZIKIR DALAM TUBUH MANUSIA

SIRR AYAT KURSI

FASAL TENTANG QORIN