REIKI DARI SUDUT PANDANG ISLAM
REIKI & PENYEMBUHAN
DARI SUDUT PANDANG ISLAM
Reiki
berasal dari bahasa jepang Rei berarti alam semesta,dan Ki berarti
energi vital.Jadi Reiki berarti energi vital dari alam
semesta.Pembelajaran awal Reiki dengan segala tradisi selalu dimulai
dengan Attunement, agar yang bersangkutan dapat menyalurkan energi
insiasi,atau penyelarasan, Attunement adalah proses penyelarasan pola
dan getaran energi seseorang dengan pola dan getaran energi alam
semesta.
Setelah diattunement, seseorang dapat
menyalurkan energi untuk diri sendiri dan orang lain selama seumur
hidup.Penyembuhan dengan Reiki dilakukan dengan cara meletakkan tangan /
mengarahkan pada tubuh atau di atas tubuh. Atau bisa juga dengan cara
meniupkan energy pada tangan dan mengusapkannya pada posisi yang sakit.
Istilah
Reiki saya gunakan hanya agar kita lebih mudah dalam menjelaskan tehnik
penyembuhan yang sejatinya merupakan warisan dari para Nabi dan Rosul
Utusan Allah, sebagai WARISAN SURGAWI yang
musti kita kembangkan sebagai bentuk lain energy Rohmatan lil
‘alamin(Ingatlah), ketika malaikat berkata, “Hai Maryam, sesungguhnya
Allah menggembirakan kamu dengan kalimat dari-Nya, namanya al-Masih ‘Isa
putra Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat dan termasuk
orang-orang yang didekatkan (kepada Allah). ( Qs. Ali-Imran, 3 : 45 )
Al-masih secara bahasa berasal dari kata مَسَحَ
artinya mengusap, karena beliau Nabi Isa mengusap dengan tangannya
orang yang sakit, buta sejak lahir, penderita kusta, kemduian sembuh
dengan izin Allah.” ( Kamus Lisanul ‘Arab, 2:593). Dari Aisyah
radhiyallahu ‘anha berkata :
“ jika Nabi SAW sedang
sakit, maka beliau membacakan untuk dirinya sendiri almu-‘awwidzatain,
lalu meniupkannya pada diri beliau sendiri, namun ketika sakit beliau
telah parah, sayalah yang membacakan almu-awwidzattain tsb untuk beliau,
lalu saya tiupkan bacaan tersebut ke tangan beliau dan mengusapkan
tangan beliau ke badan beliau dengan mengharap keberkahan tangan beliau
( HR.Muslim.2192)
Dari Utsman bin Abil Ash
Ats-Tsaqafi radhiyallahu ‘anhu bahwasanya ia mengadukan kepada
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam penyakit yang ia alami sejak ia
masuk Islam. Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam bersabda
kepadanya :
ضَعْ يَدَكَ عَلَى الَّذِي تَأَلَّمَ مِنْ جَسَدِكَ، وَقُلْ بِاسْمِ اللهِ ثَلَاثًا، وَقُلْ سَبْعَ مَرَّاتٍ أَعُوذُ بِاللهِ وَقُدْرَتِهِ مِنْ شَرِّ مَا أَجِدُ وَأُحَاذِرُ “
Letakkan
tanganmu pada bagian tubuhmu yang sakit, kemudian bacalah bismillah
(dengan nama Allah) sebanyak tiga kali, lalu bacalah doa berikut ini
sebanyak tujuh kali “Aku berlindung kepada Allah dan kekuasaan-Nya dari
keburukan (penyakit) yang aku dapatkan dan aku khawatirkan.”Selama
proses Penyembuhan, kita hanya di sarankan berdoa atau berdzikir dengan
hati, kemudian bersikap pasrah, santai dan relaks yang di kenal dengan
prinsip NO MIND.
Dengan pasrah dan santai, energi
semakin lancar mengalir masuk ke tubuh. Selebihnya serahkan kepada Tuhan
karena Dia yang Kuasa dan berhak menyembuhkannyaDapat di pahami juga
bahwa : Reiki adalah sebuah seni olah energi yang saat ini dianggap
cukup unik dan menggemparkan dunia spiritual, sehingga seringkali
disebutkan bahwa Reiki merupakan salah satu keajaiban spiritual bagi
masyarakat modern. Hal ini disebabkan karena begitu mudahnya Reiki
dipelajari dan diterapkan dalam penyembuhan bagi masyarakat yang
membutuhkan, bahkan tanpa ritual dan proses " atau perasukan ilmu yang
aneh-aneh ".
Kemampuan Reiki tidak diperoleh melalui
olah fisik atau oleh spiritual tertentu (puasa, mantera, dll). Reiki
adalah suatu kemampuan yang diturunkan dari seseorang ke seseorang
lainnya, melalui sebuah proses yang dinamakan Attunement.
Attunement
dapat diartikan secara bebas sebagai proses penyelarasan energi
seseorang terhadap pusat energi alam semesta, yang hanya dapat dilakukan
oleh seorang Reiki Master.Proses Attunement bukanlah pengisian suatu
ilmu seperti pemahaman yang banyak berkembang dimasyarakat.
Attunement/Inisaisi/Penyelerasan,
hanyalah merupakan proses pembersihan jalur energi pada jalur eterik
manusia yang disebut dengan Shumsumna. Begitn jalur tersebut bersih,
maka dengan mudahnya seorang praktisi tersebut mengakses energi alam,
baik untuk dipergunakan sendiri maupun disalurkan guna membantu orang
lain.
Proses ini dapat diibaratkan sebuah pesawat
televisi atau atau radio, dimana untuk dapat menangkap sebuah siaran,
maka perlu dilakukan “tuning” gelombang dan begitu gelombang tertangkap
maka siaran atau pun gelombang akan dengan mudahnya diakses. Sikap Saat
AttunementBerikut sikap yang harus dilakukan seorang calon praktisi
Reiki pada saat menerima Attunement
- Lepaskan seluruh asesoris logam dan kulit yang berukuran besr, termasuk ikat pinggang dan kacamata.
- Alas kaki dilepas, kaki menapak lantai, tidak menyilang.
- Duduk santai punggung tegak, tangan dipangkuan, telapak tangan menghadap keatas.
- Tutup
mata, berdoa kepada Tuhan YME, niatkan dalam hati, " Dengan ijin Tuhan,
saya menerima Attunemenr Reiki ..... (nama tradisinya) level 1 dari
Master .."...teruskan dengan sikap pasrah, tenang dan rileks. - Mata baru dibuka setelah mendapat petunjuk dari Reiki Master.
Pasca
Attunement, praktisi diupayakan melakukan aktifitas harian dengan
membuka Cakra Mahkota, cukup sekali dengan afirmasi, “ Buka Cakra
Mahkota Saya dan Reiki Mengalirlah...”. Dengan aktifitas ini, maka
dipastikan praktisi akan terhubung terus dengan energi ilahi dan mampu
mengaksesnya, sehingga dapat memberikan energi positif bagi praktisi
kapanpun dibutuhkan..
Teknik ini terbukti membantu
penyembuhan berbagai penyakit akut/ kronis terutama terkait dgn organ
dan kelenjar al: KANKER, tumor, jantung, ginjal, diabetes, hepatitis,
percernaan, asma, OSTEOPOROSIS, IMPOTENSI, sulit hamil, syaraf kejepit,
psikomatis/ KEJIWAAN/ DEPRESI/ TRAUMA, KUNDALINI SINDROM, dll
Pelatihan
ini tidak terafiliasi dengan agama apapun, tidak menggunakan stimulan,
tidak menggunakan mantra apapun. Instruktur hanya membantu
membuka/membersihkan jalur energi dalam tubuhnya, agar energy Reiki
dapat mengalir dengan baik guna menunjang kehidupannya.
“Sesungguhnya telah datang kepada kamu dari Allah, cahaya dan kitab yang menerangkan”. (Al-Maaidah :15)"Cahaya
di atas cahaya (berlapis-lapis), Allah membimbing kepada cahaya-Nya
siapa yang dia kehendaki, dan Allah memperbuat perumpamaan-perumpamaan
bagi manusia, dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu." (QS. An Nuur,
ayat 35)
Wallahu a’lam !
Catatan: yang disebut al-mu’awwidzatain (dua surat yang member perlindungan) adalah Surat Al-Falaq dan surat An-Nas .
Oleh Kyai Jamas

Komentar
Posting Komentar