ANTARA ENGKAU DAN AKU
ANTARA ENGKAU DAN AKU
Penyakit
yang paling mematikan jiwa adalah rasa rendah diri. Penyakit ini dapat
menghilangkan rasa percaya diri dan keyakinan seseorang terhadap
kemampuannya sendiri. Maka dari itu, meski berani melakukan suatu
pekerjaan, ia tak akan pernah yakin dengan kemampuan dan keberhasilan
dirinya. Ia juga melakukannya dengan tanpa perhitungan yang matang, dan
akhirnya gagal.
Percaya diri adalah sebuah karunia
yang sangat besar. Ia merupakan tiang penyangga keberhasilan dalam
kehidupan ini. Adalah sangat berbeda antara "percayadiri" dengan
"terlalu percaya diri". Terlalu percaya diri merupakan perilaku negatif
yang senantiasa membuat jiwa bergantung pada khayalan dan kesombongan
semu.
Sedangkan percaya diri merupakan hal positif
yang akan mendorong setiap jiwa untuk bergantung pada kemampuannya
sendiri dalam memikul suatu tanggung jawab. Dan karena itu, ia akan
terdorong untuk senantiasai mengembangkan kemampuannya dan mempersiapkan
diri dengan matang dalam menghadapi segala sesuatu.
Engkau berkata, "Langit selalu berduka dan mendung." Tapi aku berkata, "Tersenyumlah, cukuplah duka cita dilangit sana."
Engkau
berkata,"Masa muda telah berlalu dariku." Tapi aku
berkata,"Tersenyumlah, bersedih menyesali masa muda tak kan pernah
mengembalikannya"
Engkau berkata,"Langitku
yang ada di dalam jiwa telah membuatku merana dan berduka. Janji-janji
telah mengkhianatiku ketika kalbu telah menguasainya. Bagaimana mungkin
jiwaku sangggup mengembangkan senyum manisnya, Maka akupun
berkata,"Tersenyum dan berdendanglah, kala kau membandingkan semua
umurmu kan habis untuk merasakan sakitnya.
Engkau
berkata,"Perdagangan selalu penuh intrik dan penipuan, ia laksana
musafir yang akan mati karena terserang rasa haus." Tapi aku berkata,
"Tetaplah tersenyum, karena engkau akan mendapatkan penangkal dahagamu.
Cukuplah engkau tersenyum, karena mungkin hausmu akan sembuh dengan
sendirinya. Maka mengapa kau harus bersedih dengan dosa dan kesusahan
orang lain, apalagi sampai engkau seolah-olah yang melakukan dosa dan
kesalahan itu?
Engkau berkata,"Sekian hari
raya telah tampak tanda-tandanya seakan memerintahkanku membeli pakaian
dan boneka-boneka. Sedangkan aku punya kewajiban bagiteman-teman dan
saudara, namun telapak tanganku tak memegang walau hanya satu RUPIAH
adanya. Ku katakan: Tersenyumlah, cukuplah bagi dirimu karena Anda
masih hidup,dan engkau tidak kehilangan saudara-saudara dan kerabat yang
kau cintai.
Engkau berkata,"Wajah berseri
tidak membuat dunia bahagia yang datang ke dunia dan pergi dengan
gumpalan amarah. Ku katakan, "Tersenyumlah, selama antara kau dan
kematian ada jarak sejengkal, setelah itu engkau tidak akan pernah
tersenyum."
Sungguh, kita sangat butuh pada
senyuman, wajah yang selalu berseri, hati yang lapang, akhlak yang
menawan, jiwa yang lembut, dan pembawaan yang tidak kasar.
"Sesungguhnya Allah mewahyukan kepadaku agar kalian berendah hati, hingga tidak ada salah seorang di antaramu yang berlaku jahat pada yang lain dan tidak ada salah seorang di antaramu yang membanggakan diri atas yang lain." (Al-Hadits)
Jangan
bersedih, karena Anda telah melalui kesedihan itu kemarin dan ia tidak
memberi manfaat apapun. Ketika anak Anda gagal dalam ujian dan Anda
bersedih karenanya, apakah kemudian anak Anda lulus karena kesedihan
itu? Saat bapak Anda meninggal dan Anda bersedih, apakah ia akan hidup
kembali? Manakala Anda merugi dalam suatu bisnis dan kemudian Anda
bersedih, apakah kemudian kerugian itu berubah menjadi keuntungan?
Jangan
bersedih, sebab bila Anda bersedih gara-gara satu musibah, maka musibah
yang satu itu akan menjadi berlipat ganda. Ketika Anda bersedih karena
kemiskinan atau kesengsaraan yang Anda alami, bukankah kesedihan itu
hanya menambah kesusahan Anda saja?
Saat Anda bersedih karena
cercaan musuh-musuh Anda, pastilah kesedihan itu hanya akan
menguntungkan dan menambah semangat mereka untuk menyerang Anda. Atau,
ketika Anda mencemaskan terjadinya sesuatu yang tidak Anda sukai, ia
akan mudah terjadi pada Anda.
Jangan bersedih, karena kesedihan
itu akan membuat rumah yang luas, isteri yang cantik, harta yang
melimpah, kedudukan yang tinggi, dan anak-anak yang cerdas tidak ada
gunanya sedikit pun.
Jangan bersedih, sebab kesedihan hanya akan
membuat air yang segar terasa pahit, dan sekuntum bunga mawar yang indah
tampak seperti sebongkok labu, taman yang rimbun tampak seperti gurun
pasir yang gersang, dan kehidupan dunia menjadi penjara yang pengap.
Jangan
bersedih, karena Anda masih memiliki dua mata, dua telinga, dua bibir,
dua tangan dan dua kaki, lidah dan hati. Anda masih memiliki kedamaian,
keamanan dan kesehatan. {Maka, nikmat Rabb kamu yang manakah yang kamu
dustakan.} (QS. Ar-Rahman: 13)
Jangan bersedih, karena Anda masih
memiliki agama yang Anda yakini, rumah yang Anda diami, nasi yang Anda
makan, air yang Anda minum, pakaian yang Anda pakai, dan isteri tempat
Anda berbagi rasa. Mengapa harus bersedih?
Oleh Kyai Jamas

Komentar
Posting Komentar